FYUUUUUH....
Finally it's done already. Baru saja aku melewati satu fase terberat ke sekian dalam hidup.
beberapa jam yang lalu, masih lekat di ingatanku, aku ketar-ketir menunggu dosen penguji masuk ke ruangan sidang. Aku sudah memasang reminder, walaupun tak terlalu berfungsi karena tanpa reminder pun, aku selalu ingat 'Kamis 7 Februari 2013, jam 08.00-09.30 di lab Bahasa'. Kalimat itu sudah otomatis terpatri di pikiranku.
Saat itu jam menunjukan pukul 07.45. Aku sudah bersiap di ruang sidang, menyiapkan laptop, infokus, dan segala keperluan lain. Aku sangat gugup. Menanti dosen penguji untuk datang dan siap menyidangku. Aku sendiri tak sepenuhnya yakin aku sudah menguasai betul presentasi yang akna kau sajikan meskipun sudah berulang kali pula aku latihan sendiri sebelumnya. Sambil menanti dosen penguji, aku membuka-buka kembali presentasi yang telah aku buat, dan aku membaca-baca kembali materi yang terkait dengan topik pembahasan dalam presentasiku.
Beberapa menit berlalu, jantungku makin berdegup kencang, karena waktu sidang semakin dekat. Aku sungguh tak bisa membayangkan apapun, apa yang akan terjadi dalam sidang nanti. Sampai-sampai aku hampir lupa apa yang akan aku sampaikan dalam sidang nanti. Semua catatan yang sudah aku persiapkan untuk membantu presentasiku seakan tak terlalu membantu.
Masih kuingat tweet-tweet dan sms semangat dari teman-teman dan ayah ibuku. Mereka semua berdoa untukku. Mereka semua menyemangatiku. Hal itu satu-satunya yang meyakinkanku untuk terus percaya diri. Meskipun dalam hati ada perasaan bahwa penelitianku tak cukup layak untuk diteliti. Namun aku sudah berusaha, setidaknya aku selesaikan yang sudah aku mulai.
Kembali kulihat jam yang menunjukan pukul 08.15..
kemana ini ya dosennya? apa harus disamperin dulu trus diingetin dulu gitu ya?
I really have no idea.. haruskah aku menghampiri mereka terlebih dahulu? atau mungkin mereka lupa ada sidang UP hari ini? berbagai macam pertanyaan, kebingungan muncul dalam pikiranku. Aku mulai gusar, namun tak lama kudengar suara derap langkah orang-orang di luar ruangan. Nampaknya para dosen penguji sudah akan memasuki ruangan. Aku menghela nafas panjang. fiuh.. It's time!
dan tak seperti yang kubayangkan sebelumnya, bisa kubilang sidang tadi amat sangat lancar jaya selamat dan sentosa. Tak ada hal aneh-aneh yang sering diceritakan teman-temanku sebelumnya. Memang beberapa hari sebelumnya aku banyak mendengar cerita-cerita tragis dari teman-temanku tentang sidang UP ini. Ada yang disuruh mengulang prsentasi, ada yang disuruh mengganti topik, dan paling parah adalah ditolak! (amit-amit). aku sungguh gugup dan hampir saja sidang UP ini membuatku phobia (phobia sidang =.=)
sampai akhirnya aku mencicipi sendiri sensasi sidang itu dan ALHAMDULILLAH.. Sidang ini bisa kulewati dengan mulus namun tetap aku harus mengumpulkan hasil revisi final usulan penelitian ini.
Ternyata memang sesulit apapun ujian yang kita lewati, satu-satunya cara untuk membinasakannya adalah hanya dengan menghadapinya. DOA dan USAHA benar-benar cara yang tepat untuk melewati ujian itu..
Finally it's done already. Baru saja aku melewati satu fase terberat ke sekian dalam hidup.
beberapa jam yang lalu, masih lekat di ingatanku, aku ketar-ketir menunggu dosen penguji masuk ke ruangan sidang. Aku sudah memasang reminder, walaupun tak terlalu berfungsi karena tanpa reminder pun, aku selalu ingat 'Kamis 7 Februari 2013, jam 08.00-09.30 di lab Bahasa'. Kalimat itu sudah otomatis terpatri di pikiranku.
Saat itu jam menunjukan pukul 07.45. Aku sudah bersiap di ruang sidang, menyiapkan laptop, infokus, dan segala keperluan lain. Aku sangat gugup. Menanti dosen penguji untuk datang dan siap menyidangku. Aku sendiri tak sepenuhnya yakin aku sudah menguasai betul presentasi yang akna kau sajikan meskipun sudah berulang kali pula aku latihan sendiri sebelumnya. Sambil menanti dosen penguji, aku membuka-buka kembali presentasi yang telah aku buat, dan aku membaca-baca kembali materi yang terkait dengan topik pembahasan dalam presentasiku.
Beberapa menit berlalu, jantungku makin berdegup kencang, karena waktu sidang semakin dekat. Aku sungguh tak bisa membayangkan apapun, apa yang akan terjadi dalam sidang nanti. Sampai-sampai aku hampir lupa apa yang akan aku sampaikan dalam sidang nanti. Semua catatan yang sudah aku persiapkan untuk membantu presentasiku seakan tak terlalu membantu.
Masih kuingat tweet-tweet dan sms semangat dari teman-teman dan ayah ibuku. Mereka semua berdoa untukku. Mereka semua menyemangatiku. Hal itu satu-satunya yang meyakinkanku untuk terus percaya diri. Meskipun dalam hati ada perasaan bahwa penelitianku tak cukup layak untuk diteliti. Namun aku sudah berusaha, setidaknya aku selesaikan yang sudah aku mulai.
Kembali kulihat jam yang menunjukan pukul 08.15..
kemana ini ya dosennya? apa harus disamperin dulu trus diingetin dulu gitu ya?
I really have no idea.. haruskah aku menghampiri mereka terlebih dahulu? atau mungkin mereka lupa ada sidang UP hari ini? berbagai macam pertanyaan, kebingungan muncul dalam pikiranku. Aku mulai gusar, namun tak lama kudengar suara derap langkah orang-orang di luar ruangan. Nampaknya para dosen penguji sudah akan memasuki ruangan. Aku menghela nafas panjang. fiuh.. It's time!
dan tak seperti yang kubayangkan sebelumnya, bisa kubilang sidang tadi amat sangat lancar jaya selamat dan sentosa. Tak ada hal aneh-aneh yang sering diceritakan teman-temanku sebelumnya. Memang beberapa hari sebelumnya aku banyak mendengar cerita-cerita tragis dari teman-temanku tentang sidang UP ini. Ada yang disuruh mengulang prsentasi, ada yang disuruh mengganti topik, dan paling parah adalah ditolak! (amit-amit). aku sungguh gugup dan hampir saja sidang UP ini membuatku phobia (phobia sidang =.=)
sampai akhirnya aku mencicipi sendiri sensasi sidang itu dan ALHAMDULILLAH.. Sidang ini bisa kulewati dengan mulus namun tetap aku harus mengumpulkan hasil revisi final usulan penelitian ini.
Ternyata memang sesulit apapun ujian yang kita lewati, satu-satunya cara untuk membinasakannya adalah hanya dengan menghadapinya. DOA dan USAHA benar-benar cara yang tepat untuk melewati ujian itu..
Comments
Post a Comment